Cerita Seks: Supirku Pemuas Nafsuku


Nama saya Salli, saya ibu rumah tangga berumur 31 tahun. Saya baru menikah 2 tahun yang lalu. Suami saya adalah seorang pengusaha di daerah Surabaya. Dan saya tinggal di salah satu perumahan di Jakarta. Pekerjaan saya adalah sebagai peragawati dan kadang-kadang juga foto model, dengan tinggi badan 175 cm. Dengan bagian-bagian tubuh depan dan belakang termasuk bagus. Berat badan sekitar 55,5 kg. Orang bilang saya punya penampilan yang menarik dan seksi terutama juga bibir saya. Apa yang saya akan ceritakan adalah pengalaman saya yang menarik yang telah menjadikan hidup saya terpuaskan lahiriah dan batiniah.
Pekerjaan saya selalu menuntut saya untuk datang tepat waktu. Padahal untuk sampai di tempat kerja membutuhkan jarak yang lumayan jauh. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari supir pribadi agar nantinya bisa mempermudah pekerjaan saya. Karena tak mungkin jika setiap hari harus berputar Jakarta yang terkenal macet
Tanpa ijin suami saya memasang iklan di internet untuk mencari tenaga supir pribadi, karena jika saya minta ijin sama suami pasti suami saya tidak mengijinkannya. Setelah satu bulan lamanya akirnya ada 3 orang yang melamar menjadi supir pribadi saya. Namun hanya satu orang yang masuk dalam criteria saya.


Dia adalah Alex, pemuda berumur 24 tahun asal Semarang, untuk ukuran supir Alex terbilang sangat tampan, berperawakan tegap atletis tinggi kurang lebih 175 cm. dengan rambut klimis berwarna hitam serta brewok tipis membuat Alex terlihat seksi. Mulailah Alex menjadi supir pribadi saya, setiap pagi Alex selalu mengantar saya pergi, entah itu bekerja, arisan atau hanya sekedar jalan-jalan.
Sore itu saya meminta Alex untuk menemani saya pergi ke pesta pernikahan teman SMA saya. Tetapi Alex menolak dengan alasan tidak memiliki baju yang pas untuk pergi kondangan. Karena tubuh Alex yang tinggi mirip seperti suami saya, saya mencoba memberikan beberapa pilihan baju untuk Alex. Dan Alex membawa beberapa baju ke kamarnya untuk dicoba.
Tak sengaja saat saya ke dapur saya melihat Alex sedang mencoba baju, tubuh atletis Alex mengingatkan saya akan suami saya. saya berfikir enak juga jika saya bisa memeluk bahkan mencium Alex. Hehe nakal juga pikiran saya.
Ternyata memang benar, baju yang saya berikan ternyata sangat pas di pakai Alex. Akhirnya kami pun pergi ke kondangan. Di dalam mobil saya masih memikirkan tubuh Alex yang seksi, saya juga menjadi sering memperhatikan Alex saat menyetir mobil, Alex pun tersenyum manis setengah genit kepada saya. pikiran saya menjadi sagat nakal tentang Alex.
Saat kami pulang ke rumah, di dalam mobil saya kembali berpikir tentang Alex, sungguh beruntung jika saya bisa tidur dengan Alex. Maklum sudah lama tidak bertemu dengan suami. Hehehe
Sesampainya di rumah saya langsung masuk kamar, di dalam kamar sayapun masih membayangkan betapa seksi dan tampannya supirku itu. Sepertinya saya mulai jatuh cinta kepada supirku yang bernama Alex itu. Saya mencoba menghilangkan pikiranku tentang Alex karena saya harus menjaga perasaan dan hati untuk suamiku. Tetapi semakin saya mencoba untuk menghilangkan pikiran itu, hasrat dan keinginanku terhadap Alexpun semakin besar.
Kemudian saya teringat kalau saya belum mengambil baju yang di pakai Alex tadi,  sayapun memberanikan diri untuk bertemu dengan Alex sekedar basa-basi, sekalian minta di temani minum kopi karena mala mini sungguh sangat dingin sekali.
Saya berjalan menuju kamar Alex dan ternyata Alex tidak ada di kamarnya, sayapun mencoba untuk mencarinya. Dan ternyata Alex sedang tertidur pulas di ruang televise, pikirku mungkin dia capek, karena memang seharian ini dia bekerja sangat keras.
Ketika saya hendak mematikan televise betapa terkejutnya aku ketika melihat Alex hanya menggunakan celana dalamnya. Saya terdiam dan terus memandang wajah tampannya dan sesekali memandang celana dalamnya. Entah setan apa yang merasuki pikiran saya, saya langsung duduk tepat di depan celana dalamnya. Tangan sayapun langsung membuka celana dalamnya. Saya mulai mengocok pelan kontol milik Alex dan berharap Alex tidak terganggu.
Saat kontol Alex mulai mengeras tiba-tiba Alex terbangun dari tidurnya, saya pun sangat terkejut setengah mati, tak tahu saya mau ngomong apa. Kami berdua pun terdiam sangat lama tanpa kata. Alexpun pergi masuk kamarnya dan saya kembali ke kamar dengan rasa malu dan takut. Tetapi saya masih membayangkan apa yang baru saja terjadi padanya.
Keesokan harinya ketika saya akan mengambil minum di dapur saya melihat Alex sedang duduk di depan televise, saya berjalan pelan menghampirinya, oh wow ternyata Alex sedang onani, Alexpun terdiam dan mencoba menutupi kontolnya. Saya bilang sama Alex, “sudah sini aku kocokin” dan Alexpun memberikan kontolnya untuk aku kocok.
Kemudian tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh saya. Ke bawah rok menekan pantat saya dan menekankan badannya dan burungnya. Saya menyerah, tangan saya pun jadi ikut menjelajah ke burungnya yang telah sangat keras. Meremasnya dari luar dengan keinginan yang makin menggebu. "Gila nih, gila nih!" terngiang di benak, tetapi tak mampu menyetop gairah yang sudah memuncak ini.


Kemudian Alex menggiring saya ke tempat tidur tanpa melepaskan pelukannya. Pelan-pelan dia tidurkan saya dan secara lembut mulai menciumi dari telinga leher mulut, sambil kancing baju dibuka, dan terus menciumi buah dada saya secara bergantian kanan kiri, BH dilepas, dihisapnya puting dan dijilatnya secara halus. Seluruh badan terasa kena setrum, terangsang. Kewanitaan saya terasa basah karena memang saya mempunyai kekhasan produksi cairan kewanitaan yang banyak. Alex pun memulai membuka satu persatu bajuku, masih tertinggal CD-nya. Secara pelahan Alex membuka bagian bawah rok sambil tak hentinya menciumi seluruh bagian yang terbuka. Perut saya dia ciumi bermesra-mesra. Tangannya menjalar juga keseluruh badan dan mendekap pada kewanitaan saya yang telah membasahi CD, sambil mulut Alex mendesah penuh gairah. Saya sudah tak bisa menahan kenikmatan yang rasanya sudah lama tak saya alami lagi. Tangan Alex mulai dimasukkan ke dalam CD menulusuri kewanitaan saya dengan menggerakkan jarinya. Gila setengah mati rasanya. Mau teriak rasanya. Alex secara halus dan pandai memainkan seluruh badan dan bagian-bagian peka saya. Kewanitaan saya mulai banjir merespon pada rangsangan yang selangit. Gila benar rasanya.



Alex berlanjut dengan membuka CD dan memulai mengkonsentrasikan perhatiannya pada kewanitaan saya. Diciumnya secara perlahan dengan memainkan lidahnya dari atas ke bawah. Paha saya ditegakkan dan dibukanya lebar-lebar. Diciumnya bibir kemaluan dengan bibirnya secara penuh, dihisapnya secara berkali-kali sambil lidahnya memasuki celah-celah kemaluan saya. Aduh gila rasanya selangit. Ganti dia hisap klitoris secara halus. Dihisapnya, terus. Sampai saya tidak tahan dan sampailah saya pada puncak. Terasa cairan mengalir. Disertai dengan teriakan ringan tangan memeras rambut Alex. Ini menjadikan Alex lebih lagi menggumuli lubang kemaluan saya. Dia benamkan dan usapkan seluruh wajahnya pada kemaluan saya yang basah dengan desahan kepuasan. Saya sudah tidak bisa lagi menguasai diri dan terasa selalu tercapai puncak-puncak yang nikmat. Gila benar. Belum pernah saya dibeginikan. Pintar sekali si Alex ini, sepertinya pengalamannya sudah banyak. Saya hanya bisa menggerakkan kepala ke kanan kiri dengan mata terpajam mulut terbuka, dengan suara mendesah keenakan. Gila benar. Selangit.

Kini giliran saya. Alex saya tarik ke atas. Kini batang kemaluannya terasa menekan paha saya. Alex saya balikkan dan batang kemaluannya saya genggam. Wah besar juga dan kencang lagi, sudah basah pula. Langsung saya hisap dengan gairah. Lidah saya permainkan di ujung kemaluannya sambil dikeluar-masukkan. Alex mengerang. Setelah kurang lebih sepuluh menit Alex melepaskannya. Dia lebih menghendaki keluar di liang kemaluan saya. Kini dia di atas saya lagi dengan posisi batang kemaluan di depan lubang kemaluan. Dengan ujungnya digerak-gerakkan di bibir kemaluan ke atas ke bawah. Enak sekali. Mabok benar. Kemudian secara perlahan masuklah batang kemaluan ke lubang kemaluan saya dan terus menekan sampai terasa penuh sekali, dan terasa sampai di dasar rahim. Gila rasanya benar-benar selangit. Tidak pernah rasanya seenak seperti ini. Alex menekan terus sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Gila! Enak benar! Terus dia putar-putar sambil keluar masuk. Sampai saya lebih dulu tidak tahan dan sampai di puncak, keluar dengan meledak-ledak terasa melayang kehilangan nafas sampai terasa hampa saking nikmatnya. Kemaluan saya terasa basah sekali. Alex masih terus memompa dan belum mau menyelesaikan cepat-cepat. Batang kemaluannya masih diputar dengan keluar masuk di lubang kemaluan, sehingga saya pun tidak tahan keluar lagi, yang ketiga atau yang keenam dengan yang keluar karena dihisap tadi. Gila benar! Seluruh badan basah rasanya. Sprei sudah basah betul dari cairan kewanitaan saya.

Alex masih terus menekan, memutar, menggaruk-garuk dan mencium sekali-sekali. Ciumannya di telinga bersamaan dengan tekanan batang kemaluan di dalam lubang kemaluan saya sungguh membuat seluruh badan menggigil nikmat dan membuat saya keluar secara dahsyat. Kemaluan saya terangkat menyongsong tekanan batang kemaluan Alex. Gila benar, sungguh nikmat tiada tandingan. Akhirnya Alex mulai menggerang-ngerang berbisik mau keluar. Dengan tekanan yang mantap keluarlah dia dengan semprotan yang keras ke dalam liang kemaluan saya. Hangat, banyak dan terasa mesra dan memuaskan. Oh Tuhan, sungguh tak ada tandingannya. Dia remas badan saya dengan menekankan bibirnya pada bibir saya. Hampir habis nafas. Kehangatan semprotan Alex menggelitik lagi kemaluan saya sehingga orgasme saya pun keluar lagi yang kedelapan menyusul semprotan Alex. Kami bersama-sama keluar dengan nikmat sekali. Sesaat terasa pingsan kami. Setelah selesai terasa kepuasan yang menyeluruh terasakan di badan. Pikiran terasa terlepas dari semua masalah dan hanya keindahanlah yang ada. Kami masih berpelukan menikmati tanpa kata-kata, sambil memulihkan kembali energi yang telah tercurahkan secara intensif. Kami tertidur sejenak. Siuman setelah sepuluh menit dengan perasaan yang lega, dan puas.

Meski demikian rasa mengelitik, gatal-gatal kecil masih terasa di kemaluan saya, seolah belum puas dengan kenikmatan yang begitu hebat. Tangan saya mendekap batang kemaluan Alex mengusap-usapnya sayang. Ingin rasanya batang kemaluan Alex memenuhi lagi di lubang kemaluan saya. Bibir tidak bisa menahan, saya tarik batang kemaluan Alex dan mulai meluncur ke bawah dan menghisapnya lagi dengan kasih sayang, diliputi bau campuran antara cairan saya dan mani yang terasa sedap. Kemaluan Alex terasa sangat lunak tidak segagah tadi. Tetapi hal itu tidak berlangsunglama karena secara perlahan batang kemaluannya mulai membengkak dan menyesaki mulut. Sekali lagi kewanitaan saya tergelitik. Tanpa bertanya saya bangkit jongkok di atas Alex dan memasukkan Alex pelan-pelan. Seluruhnya masuk terasa sampai di ujung perut dan mulai menggelitik G-spot. Ganti saya pompa ambil kadang merunduk memeluk Alex dan menciumnya. Kadang sambil duduk menikmati penuhnya di kemaluan saya. Rasanya enak sekali karena saya yang mencari posisi yang terenak untuk saya. Setelah beberapa waktu merasakan kenikmatan yang masih datar, kenikmatan mulai memuncak lagi dan terus memuncak sampai akhirnya sampai puncak tertinggi. Meledak-ledak lagi orgasme dengan teriakan-teriakan nikmat. Yang ternyata diikuti oleh Alex dengan semprotan kedua. Tangannya memeluk erat-erat dengan gerangan pula. Gila enaknya sungguh sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ini kali rasanya surga dunia. Kalau bisa maunya seharian begini terus rasanya. Gila! Gila benar, sungguh nikmat memuaskan.